Ketika itu hampir separuh kekuatan militer Republik terdiri dari laskar – laskar rakyat, dengan garis komando dan hierarki yang lebih lunak. Wajar jika muncul keluhan dari rakyat, bahwasanya mereka lebih “menyusahkan” jika dibanding dengan serdadu Belanda sendiri. Tak jarang, perilaku para kombatan rakyat ini juga menodai perjuangan dengan tindakan tindakan kriminal. Mulai dari permerkosaan, perampokan dan pemerasan mereka lakukan.
Namun begitu, soal keberanian dalam pertempuran patut mendapat acungan jempol, meski lebih terkesan sebagai kombatan yang nekad dan tak takut mati. Kehadiran mereka memang cukup mendukung kerja-kerja tentara resmi. Selain keberaniannya, mereka pun biasanya tak pernah menolak jika berikan tugas melakukan sebuah operasi penyelusupan, pengintaian dan penyerangan, sebahaya apapun itu. Di lain pihak, watak bandit mereka tak sekonyong-konyong luntur begitu saja. Saat melakukan operasi, tak jarang mereka berprilaku merugikan rakyat dan pihak republik.
Sumber: http://www.imgrum.org/media/1284790315714150726_2166640058
Labels:
Sejarah Kemerdekaan Indonesia
0 Komentar untuk "Bandit Bandit Revolusi "